Berada di posisi antara
memaksaku menginjak kata tidak
Mengangkat tangan malu-malu kukibarkan bendera Siti Fatimah
Seperti motor menyelip di kemacetan yang menggal-menggol mencari ruang
Kutempelkan di dahi secarik kertas
Sebuah kata yang kutulis dengan pensil
Di belakngnya ada rambutmu yang tergerai
Tak lurus, berkelok, namun tak keriting
Tak hitam, menguning-memerah, namun tak pirang
Matamu yang bergerak ke sudut atas mengatakan ketidaksetujuan yang terurai
Dalam keindahan
Tak perlu kugambar karena selalu ada
Tak perlu kuukir karena tetap membekas
Aku tahu kau tahu
Tapi aku masih tersesat mencari pena yang tintanya tersimpan di antara lipatan bajumu
Bekasi 1111101012
Bekasi 1111101012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar